Bekal paling baik untuk dibawa ke akhirat adalah taqwa. Agar kualitas taqwa kita bisa sempurna, maka diperlukan modal yaitu fisik dan jiwa yang sehat. Sehat merupakan nikmat hidup paling berharga yang sering diabaikan. Nikmat sehat bukanlah suatu kemewahan seperti emas dan uang. tetapi menjadi mahal ketika kesehatan telah berubah menjadi sakit.
Nikmat sehat merupakan mahkota tubuh, saat kita terbaring sakit, dan kita baru sadar bahwa kesehatan sangat berharga. Orang yang mengabaikan kesehatan dirinya adalah orang yang menabung masalah untuk masa depannya. Bisa jadi semua harta yang selama hidup dikumpukan akan habis seketika untuk biaya pengobatan penyakitnya.
Dalam hadits Rasulullah SAW bersabda : Ada dua kenikmatan yang kebanyakan manusia tertipu (lalai) padanya, yaitu kesehatan dan waktu luang. (HR al-Bukhari). Seandainya segala aspek anatomi dan fisiologi dalam kesehatan manusia ini dibeli dengan uang niscaya kita tidak akan mampu untuk membayarnya. Sebagai contoh kecil saja kebutuhan oksigen untuk bernapas. Dalam kondisi istirahat tubuh kita membutuhkan 2200 liter oksigen per hari. Dengan harga oksigen 25 ribu per liter, maka dalam sehari kita membutuhkan biaya 55 juta, atau dalam 1 bulan sekitar 1,65 mi ar. Hanya untuk keperluan bernapas saja manusia perlu biaya yang sangat mahal, apalagi kalau ditambah kebutuhan fisiologis laiinya, tentunya tidak terhingga biaya yang harus dikeluarkan.
Jika nikmat yang Allah berikan mau dihitung, manusia tidak akan mampu untuk menghitungnya. Sebagaimana yang Allah firmankan dalam surat an-nahl ayat 18 : Artinya, Dan jika kalian menghitung nikmat Allah, niscaya kalian tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh manusia sangat dzalim dan banyak mengingkari nikmat. (Q.S An-Nahl 18). Dalam alquran dan hadits banyak sekali dijelaskan bagaimana tatacara penerapan perilaku hidup bersih dan sehat. Seperti bersuci dari segala najis atau kotoran dengan cara berwudhu dan mandi, lalu makan dan minum dari sumber yang halal dan thoyib, tidak berlebih-lebihan dalam makan dan minum, melakukan aktifitas fisik yang rutin, istirahat atau tidur yang cukup dan masih banyak yang lainnya.
Sebagai muslim kita sangat mengetahui hal itu, tapi kenapa kita mengabaikannya, justru orang-orang non muslim yang mampu mempraktekkan prinsip hidup bersih dan sehat itu dengan baik. Tentunya ini sangat ironis sekali. Maka dari itu, mari kita sama-sama membiasakan diri untuk berperilaku hidup bersih dan sehat dalam. Kondisi pandemi saat ini seharusnya mengingatkan kita, bahwa perilaku hidup bersih dan sehat seperti memakai masker dan mencuci tangan penting untuk mengatasi penyebaran penyakit, morbiditas dan mortalitas akibat pandemi covid-19.
Betapa pentingnya menjaga kesehatan ini, sehingga Rasulullah Saw bersabda : Siapa saja di antara kalian yang masuk waktu pagi dalam keadaan sehat badannya, aman dalam rumahnya, punya makanan pokok pada hari itu, maka seolah-olah seluruh dunia dikumpulkan untuknya. (HR Ibnu Majah). Bersyukur atas nikmat sehat sudah pasti menjadi kewajiban kita. Namun yang lebih penting lagi adalah kita mau menjaga kesehatan kita dengan menerapkan prinsip hidup bersih dan sehat. Dengan sehat kita bisa bekerja produktif, berpikir kreatif dan inovatif dan juga beribadah dengan khusu .
Harapan kita, semoga kita senantiasa sehat sampai tua. Mari kita mulai dari kita kemudian kita tularkan ke keluarga, kerabat dan bangsa kita. Dalam sebuah hadits Rasulullah Saw mengingatkan kita semua : Jagalah lima hal sebelum datang lima hal lainnya, yaitu (1) mudamu sebelum tuamu, (2) sehatmu sebelum sakitmu, (3) kayamu sebelum fakirmu, (4) luang waktumu sebelum sibukmu, dan (5) hidupmu sebelum matimu. (HR al-Hakim). Semoga kita dapat mengambil hikmah untuk semakin mensyukuri nikmat sehat yang telah Allah berikan dan kita mau menjaga kesehatan kita dengan baik dan benar. Semoga kita dan keluarga senantiasa diberikan kesehatan sampai akhir hayat, keberkahan dalam hidup, dan kita memohon semoga pandemi covid-19 di negara kita segera berakhir. Aamiin, Aamiin, Ya Robbal Alamiin.